Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata)

Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata) - Hallo gues welcome to my blog, you can read this article with title Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata), Happy reading

IMPORTANT, MUST BE READ... : Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata)
Title : Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata)

Read More


Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata)

IMPORTANT, MUST BE READ...
 Aku yakni Wanita yang berasal dari Keluarga sederhana Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata)

Aku yakni Wanita yang berasal dari Keluarga sederhana. Tidak ada target muluk-muluk bagi Orang Tuaku untuk anak-anaknya. Yang penting anaknya mampu baca tulis dan hitung, sudah dianggap cukup untuk modal menjalani hidup. Jangankan bantuan finansial untuk duduk perkara pendidikan yang lebih tinggi, untuk makan saja Keluargaku masih dikatakan apa adanya. Cara berpikir Orang Tua, kerja apa saja yang penting mampu bertahan hidup untuk ketika ini. Makara tidak ada pikiran untuk maju apalagi memikirkan masa depan anak-anaknya. Paling penting bagi Orang tua, mampu menghidupi anak hingga pernikahan.

Singkat cerita, Aku kenal dengan Seorang Pria. Tentu bukan hal yang sulit untuk menerima restu dari Orang Tuaku. Karena tidak ada kriteria khusus, yang penting kerja meskipun kerja serabutan yang tidak menentu hasilnya tidak jadi masalah. Jujur Aku juga tidak punya pikiran terlalu jauh ketika itu. Pikiranku ketika itu, mampu mengurangi beban Orang renta alasannya yakni hal itu akan menjadi tanggung jawab Suamiku. Aku balasannya menikah dengan Pria tersebut.

Suamiku kerja serabutan dan ketika tidak ada pekerjaan cuma membantu Orang tuanya di sawah. Aku tentu saja hanya menjadi Ibu Rumah tangga. Karena sudah terbiasa dengan kehidupan yang sederhana, kehidupan yang penuh kekurangan tidak duduk perkara bagiku. Semua terasa biasa saja bagiku ketika itu.

Mungkin alasannya yakni tidak merasa dituntut, Suamiku perlahan menjadi pemalas. Seperti tidak ada tanggung jawab meskipun sudah memiliki anak. Semakin jarang menerima kerjaan, namun tidak punya inisiatif untuk mencari informasi pekerjaan. Makan pun Kami balasannya bergantung pada Mertuaku. Hal ini berjalan dalam waktu yang cukup lama. Kehidupan Kami lebih banyak bergantung pada Mertua. Memang pada awalnya tidak jadi masalah, namun seiring berjalannya waktu perasaan Aku mulai terganggu. Banyak cibiran hingga kurangnya penghargaan dari para tetangga. Aku pun sering menjadi sasaran omongan dari saudara-saudara Suamiku.

Mulai terasa kebutuhan semakin banyak, dari anak yang mulai sekolah hingga kebutuhan-kebutuhan lain ibarat terus menuntut untuk dipenuhi. Dengan keadaan itu, tentu saja Aku punya pikiran untuk bekerja sendiri. Serabutan dengan hasil yang tidak terlalu banyak. Membantu tetangga jualan, basuh cuci, hingga kadang menjadi buruh tani ketika ekspresi dominan tanam tiba. Semua itu Aku lakukan dan justru Suami semakin malas.

Dibanding waktu untuk bekerja, suamiku lebih banyak menghabiskan waktu di Rumah. Hingga suatu saat, sobat Suamiku mulai sering datang, sebut saja Pak NR. Pak NR yakni seorang mandor bangunan yang dulu pernah menggunakan tenaga Suamiku. Pak NR sering sekali datang dan sering membawakan banyak buah tangan untuk Keluarga Kami.

Antara Aku dengan Pak NR pun wajar bila balasannya juga sama-sama mengenal. Saking akrabnya dengan Suamiku, Pak NR berkali-kali menginap. Hingga balasannya suatu ketika, Suamiku alasan ingin pergi keluar sebentar. Tinggal Aku, Pak NR, anak dan Kedua Mertuaku yang sudah tidur.

Saat itulah Pak NR melaksanakan hal yang sebetulnya tidak pantas Aku terima. Dia melaksanakan hal yang balasannya benar-benar membuat hidupku berubah. Ada impian untuk menolak dan berteriak, namun ada sesuatu yang membuatku tidak berani melaksanakan itu. Rasa sungkan, takut malu, hingga bermacam perasaan lain. Aku juga takut akan terjadi keramaian bila hingga Aku nekad berteriak. Semua berjalan dan Aku masih tidak percaya dengan hal itu. Semua berjalan begitu cepat dan ibarat mimpi buruk yang tidak mampu Aku lupakan hingga ketika ini.

Keesokan harinya, Suamiku memiliki verbal yang berbeda dari biasanya, Dia menjadi lebih pendiam dan ibarat menyembunyikan sesuatu. Pikiranku macam-macam, apakah suamiku tahu kejadian itu, apakah suamiku sengaja, atau sebetulnya ada alasan lain yang membuatnya ibarat itu. Aku belum berani menceritakan hal itu. Aku masih menyimpannya hingga beberapa hari.

Pak NR datang lagi ke Rumah, ekspresinya juga berbeda. Keceriaan dengan Suamiku juga sudah berubah, tidak ibarat biasanya yang sama-sama asyik bercanda. Tidak tahan menyimpan rasa penasaran, Aku ceritakan apa yang dilakukan Pak NR terhadapku malam itu pada Suami. Sempat takut namun saya bertekad dan siap dengan segala resikonya. Tapi bukan marah atau kecewa, Suamiku cuma membisu saja. Aku desak sebetulnya ada apa, balasannya suamiku cuma menyatakan bahwa Kami harus tetap menghormati Pak NR, alasannya yakni Dia sudah banyak membantu kebutuhan Keluarga Kami.

Beberapa hari kemudian, Pak Nr membelikan motor untuk Suamiku. Aku sudah tahu apa yang sebetulnya terjadi meskipun tidak ada kisah pribadi dari Mereka. Dan untuk kedua kalinya, Suamiku pamit keluar ketika Pak NR menyatakan ingin menginap. Seperti mempersilahkan, Suamiku menatapku tanpa kata-kata. Seolah pasrah dan berusaha memberitahu tugasku untuk melayani Pak NR.

Aku jujur serba salah, namun juga tidak kuasa untuk melawan. Sungkan, takut, dan perasaan lain masih Aku rasakan. Tapi andai saja tidak hutang budi, mungkin Aku tidak ingin begini akhirnya. Sejak ketika itu, hal itu menjadi kebiasaan. Namun sepertinya suamiku menerima jatah setiap harinya. Semua kebutuhan terpenuhi dan Aku tidak lagi diperbolehkan bekerja. Justru Aku diberi suamiku uang untuk mempercantik diri.

Semakin lama tidak memandang waktu, siang pun hal itu harus terjadi. Dan setiap Pak NR datang, Suami pasti pergi keluar. Mertuaku mungkin alasannya yakni terlalu renta tidak begitu menyadari apa yang terjadi. Namun Aku yakin tetangga perlahan pasti mengetahuinya. Tapi semakin lama Aku juga tidak peduli lagi dengan semua itu. Aku justru merasa menemukan hidup yang penuh dengan kemudahan. Tidak ada rasa khawatir terhadap masa depan anak dan kebutuhan, juga ada uang jatah untuk perawatan diri.

Tapi meskipun begitu kadang ada rasa berdosa dengan Suami. Apakah Dia tersakiti, apakah Dia merasa cemburu, atau Dia juga menikmati keadaan ini?. Cukup kalem dan kebutuhan tercukupi. Tidak perlu lagi harus susah payah, motor pun sekarang punya. Jujur saja Aku ibarat tidak punya pilihan. Pernah suatu ketika Aku ingin jadi TKW di luar negeri, tapi Suami justru marah dan menuntut Aku untuk tetap di Rumah.

Aku galau harus bagaimana, yang terang ada impian untuk keluar dari keadaan ini. Tapi Aku sendiri galau harus melaksanakan apa untuk mengatasinya.

Selesai..

Kisah ini diceritakan oleh MH dan ditulis ulang oleh penulis madjongke.com. Untuk kisah konkret yang lain silahkan kunjungi link berikut ini.

Kisah konkret lain:
Sahabat memaksaku untuk memiliki istrinya

Cerita cinta Aku dan Om sendiri

Sejak Dia mencintai pacarku, Aku balas dengan mencintai istrinya



IMPORTANT, MUST BE READ...

Thank for your attention Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata)

my blog Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata), Have a nice day.

Now you read article Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata) this permalink article is https://lambaycurah.blogspot.com/2017/11/selamat-menikmati-informasi-berita_54.html Thank you and Best regards. You Can read nice Tips below. It was always better to choose topics that interest you or in wich you at least have some knowledge about . When creating targeted internet copywriting , you have to stick with your strong points , or everyone will know it . Make a list of all of the things and or topics that you are interested in . . . How much do you know ? Can you tell it as a story ? That is The essence of writing for the web . You Have to know your subject well , or nobody will believe you it is always better to impress someone then upset them . When Writing Targeted Internet Copywriting , you have to choose your appropriate target group of customers . without a target group of customers , you could ramble on incessantly about random subjects for days on end with no essence of a final goal . You always have to keep in mind who your customers are and what they are looking for . . . . . . . . . IMPORTANT, MUST BE READ...

0 Response to "Selamat Menikmati Informasi Berita Kekinian Yang Masih Seger Aku Dijual Suami Untuk Bertahan Hidup (Berdasarkan Kisah Nyata)"

Posting Komentar